[MO](Cerpen) Sunset & night by some-toxic

¬Sunset & Night | Written by. some-toxic
**

“Ternyata nggak sulit ya buat nyari, lo.”
Alana mematikan musik yang mengalun dari ponselnya. Kemudian menoleh ke kanan dan mendapati seseorang yang tengah berdiri memandanginya.
“Tau aja.”
Detik itu Alana tersenyum. Sekedar menghargai seseorang yang tengah mencarinya. Meskipun ia mengatakan tidak mudah untuk menemukan dirinya.
“Sunset terus? Nggak bosan?”
Alana menggeleng. “Gue suka.”
“Kenapa lari?” Orang itu mengambil posisi duduk disebelah Alana. Mengikuti gaya gadis itu yang menekuk kedua kakinya. “Dia nyanyiin lagu favorit lo. Perfect.”
“Terus?”
“Lo nggak suka?”
“Suka.”
“Tapi kenapa lari?”
“Gue nggak lari kok.”
Matahari mulai menenggelamkan dirinya ke dalam laut dan angin semakin berhembus kencang. Sesekali rambut Alana berantakan hingga menutupi wajahnya. Dengan hati – hati, Brian merapikan rambut gadis itu kembali. Terlihat jelas raut wajah yang lelah dan kantung mata yang semakin hitam.
Brian tidak tahu sudah berapa jam Alana menghabiskan air matanya. Dan Brian sudah lupa kapan Alana tertawa lepas seolah tidak ada beban yang berarti.
“Udah, lupain aja.”
“Dia kayak sunset ya, Bri?” Alana menghela nafas. “Sunset itu mampu menciptakan pemandangan indah yang memikat semua manusia. Tapi sunset Cuma muncul sebentar. Setelah manusia puas melihatnya ia langsung menenggelamkan dirinya dan digantikan dengan langit yang gelap  membuat orang – orang memilih untuk pulang.”
Brian memilih diam. Ia tahu Alana masih belum bisa melupakan yang baru saja terjadi setelah ditinggal oleh kekasihnya.
Keheningan menyelimuti keduanya. Hanya ada suara ombak yang mampu membuyarkan lamunan mereka. Matahari semakin menenggelamkan dirinya ke dalam laut. Membuat suasana disekitar mereka semakin gelap.
“Ayo, pulang. Panitia yang lain masih belum selesai untuk ngurusin acara.” Alana berdiri. Tangannya tergerak menyapu pasir -  pasir yang menempel di bajunya. Ia memilih untuk berjalan lebih awal sedangkan Brian masih setia duduk diposisinya.
“Tapi lo tau, Al.”
Langkah Alana terhenti sesaat.
“Sunset memang indah walaupun ia hanya hadir sebentar. Tapi malam juga nggak kalah indah kalau lo mau perhatiin dia lebih jauh.” Brian menoleh. “Ada bintang dan bulan yang selalu menghiasi malam sehingga malam bisa lebih indah dari sunset.”
Brian bangkit dari duduknya dan berdiri tepat dibelakang Alana.
“Kalau lo langsung pulang ketika sunset pergi, lo nggak bakal bisa melihat malam yang indah. Lo cukup berbalik untuk melihat ada malam yang indah tepat dibelakang lo, Al.”
Alana terdiam. Kedua tangannya mengepal kuat. Matanya mulai terasa memanas. Mungkin sebentar lagi ia akan merasakan hujan yang akan mengalir di kedua pipinya.
“Ayo balik, gue belum siap untuk kena angin malam.”
Alana melangkah pergi begitu saja dan Brian masih setia berdiri dibelakangnya.



—Teruntuk kamu yang telah mematahkan hati, jangan lupa untuk menyembuhkannya— (some-toxic)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESA CONTEST #7 H-1